Connect with us
Pakote Ahi

Nasionál

Xanana Bernostalgia Blusukan Kunjungi ‘Soldadu’ FALINTIL

Published

on

Hatutan.com, (12 Desember 2022), Dili-Meski tidak lagi memangku jabatan fungsional di pemerintahan ataupun lembaga negara, Xanana Gusmão, tetap menunjukkan jatidirinya sebagai salah satu tokoh pembebasan nasional yang selalu berbaur dan bercengkerama dengan rakyat kecil.

Xanana bertemu seorang “soldadu” FALINTIL, Teófilo de Jesus alias “Lasudur”. Foto/Istimewa

Di tengah tugasnya sebagai Presiden Partai Kongres Nasional Rekonstruksi Timor (Conselho Nacional de Reconstrução de Timor/CNRT), Xanana Gusmão, sering blusukan ke berbagai lokasi di kota Dili maupun di daerah-daerah terpencil di pingiran kota.

Pada perayaan hari invasi Indonesia ke Timor-Leste yang ke-47 (07 Desember 2022),  Xanana Gusmão mengunjungi Munisipiu  Lautem,  Postu Administratif Lospalos, untuk bercengkerama dan bernostalgia bersama anak-anak muda, orang tua, dan para mantan prajurit “soldadu” FALINTIL (Pasukan Pertahanan Timor-Leste).

Di Lospalos, Xanana sempat bertemu salah seorang “soldadu” FALINTIL, Teófilo de Jesus alias “Lasudur”. Dalam pertemuan itu, Xanana terharu dan memeluk erat Soldadu Lasudur sembari menceritakan kisah perjuangan FALINTIL di hutan belantara Timor-Leste untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamirkan FRETILIN pada 28 November 1975.

Advertisement

Di hadapan puluhan anak-anak muda, termasuk sejumlah pejabat teras Munisipiu Lautem, Xanana menceritakan kenangan pahit selama perjuangan, antara lain kisah terbentuknya Detasemen Penghubung  atau dalam bahasa Portugis  Dastacamento Ligação/DESLIN yang memiliki 75 personil FALINTIL yang dipimpin langsung oleh Xanana Gusmão.

“Teófilo de Jesus, salah seorang pemberani. Dari jumlah personil 75  orang di Detasemen Penghubung, saat ini tinggal saya dan Teófilo yang masih hidup,” tutur Xanana sembari memeluk erat Teófilo de Jesus.

Saat operasi Anikilamento oleh ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) pada November 1978, ratusan penduduk dan bahkan sejumlah komandan FALINTIL gugur. Karena itu, Xanana bersama beberapa anggota Detasemen Penghubung FALINTIL harus mundur dan bersembunyi di dalam semak belukar dan gua di wilayah Lautem.

“Di dalam persembunyian di gua OI, saya mulai belajar rencana penyerangan dan membangun komunikasi dengan sejumlah komandan FALINTIL dari sektor utara, sektor selatan dan sektor tengah,” kenang Xanana.

Xanana bernostalgia dengan seorang “soldadu” FALINTIL, Teófilo de Jesus alias “Lasudur”. Foto/Istimewa

Dalam persembunyian di bukit Paixao, Lautem, Xanana ditemani beberapa komandan FALINTIL seperti Falu Txai, Konis Santana, Mau Velis, Koro Asu, Raja Miquelm Dinis de Carvalho,  Sakin Mere, Harin Nere, Holt Tatxa, Kapulai, Latu Asa, Nelo ka Domi Timor, Bere Malay Laka, Mau Koliha, Dinis Conceição, Amu Afónso termasuk Lere Anan Timur.

Dari sektor  Baucau dan Viqueque, Xanana bertemu Komandan FALINTIL Cornelio Gama “L7” atau Eli Fohorai Boot, Falur Rate Laek, dan lain sebagainya, termasuk juga di wilayah  Ainaro bertemu  saudozu Komandan FALINTIL Venancio Verras dan lain-lain.

Advertisement

Teófilo de Jesus “Lasudur” merasa bangga  dapat bertatap muka  dengan Xanana Gusmão sembari bernostalgia dan menceritakan kembali kisah-kisah pilu perjuangan kemerdekaan Timor-Leste.

“Tidak ada kata-kata yang bisa saya ceritakan dalam pertemuan mengharukan itu. Saya hanya berpesan kepada Pak Xanana untuk tetap berjuang mambangun negeri ini dan menyejahterakan rakyat ini,” tutur Teófilo.

Teófilo mengisahkan bahwa perjuangan panjang yang dipimpin seorang Xanana Gusmão tidaklah segampang membalikan telapak tangan. Tetapi, butuh keberanian dan pengorbanan.

Bernostalgia Bersama Palmira Lopes

Dari ujung timur Timor-Leste (Lautem-red), Xanana bertolak ke Munisipiu Viqueque untuk mengunjungi Palmira Lopes. Palmira Lopes  adalah seorang warga yang diselamatkan oleh Xanana saat menjalani hukuman oleh para pemimpin Comite Central FRETILIN (CCF) di  wilayah Bautea- Uatulari-Viqeuque pada tahun 1978.

Advertisement

Kala itu, Palmira Lopes  muda bersama beberapa teman-temannya disergap dan ditangkap lalu diikat kedua tangan mereka dan dicambuk. Sebagian dari mereka meninggal dunia.

Xanana memeluk erat Palmira Lopes. Foto/Istimewa

Saat itu, Xanana juga menjadi salah satu tokoh penting dalam kubu CCF melakukan intervensi dan membebaskan para tahanan perempuan termasuk Palmira Lopes. Mereka dihukum karena dianggap musuh FRETILIN dan berhaluan ke partai  Uni Demokrasi Timor (União Democrática Timorense/UDT).

Xanana mengunjungi  Palmira Lopes karena mendengar kabar dari keluarga bahwa dia sedang sakit dan berbaring sendiri di pondoknya di Suku Babulu,  Uatulari-Atas, Viqueque. Xanana terharu melihat kondisi kesehatan Palmira Lopes, termasuk rumahnya yang sudah tidak layak huni.

Xanana mengambil insiatif meminjam beberapa peralatan dari tetanga untuk mengukur rumah Palmira dan rencananya akan direnovasi oleh Xanana sendiri.

Xanana juga sempat bertemu dan bernostalgia dengan Ana Maria Amaral dan veterana “BI-TALI”. Mereka terharu dan menangis memeluk Xanana.

“Jika bukan Xanana, kami sudah mati tersiksa oleh beberapa anggota CCF waktu itu,” ujar Palmira dengan air mata.

Advertisement

Palmira Lopes menikah dengan almarhum Jerimias Fernades dan dikaruniai empat orang anak (dua laki dan dua perempuan).

Dari rumah  Palmira, Xanana mengunjungi Veterana BI-TALI. Dia adalah seorang relawan FALINTIL yang bertemu Xanana di wilayah sektor timur dan membawa Xanana selama bersembunyi di Tutugua – Quilicai, Baucau   dan di Uatulari, Viqueque selama setahun lebih.

Reporter : Rogério Pereira Cárceres

 

Advertisement
Kontinua Le'e
Advertisement
Hakarak Hato'o Komentariu?

Husik Hela Komentariu

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Nasionál

Pozisaun Igreja Katólika: Natureza Loloos Hosi Matrimónio Maka Mane ho Feto Moris Hamutuk

Published

on

Hatutan.com, (26 Jullu 2024), Díli—Igreja Katólika Timor-Leste liu hosi Conferência Episcopal Timorense (CET), hatuur pozisaun kona-bá tuir roman Sagrada Eskritura katak, mane ho feto moris hamutuk nu’udár natureza loloos hosi Sakramentu Matrimónio.

(more…)

Kontinua Le'e

Nasionál

FMDC-UN WOMEN Entrega Matadalan Reportajen Sensível Jéneru bá CI

Published

on

Hatutan.com, (25 Jullu 2024), Dilí—Fundasaun Médis Development Center (FMDC), UN Women estabelese kooperasaun ho Conselho Imprensa (CI) hodi entrega matadalan reportajen sensível bá jéneru, nune’e bele promove média no eleva kapasidade jornalista sira oinsá bele halo reportajen ho di’ak bá asuntu igualdade jéneru iha Timor-Leste.

(more…)

Kontinua Le'e

Nasionál

Governu Tenke Haforsa Seguransa iha Fronteira Hodi Kombate Movimentu illegál

Published

on

Hatutan.com, (25 Jullu 2024), Díli— Forum Organizasaun Naun Governamentál Timor-Leste (FONGTIL) husu bá Governu liu hosi Ministériu Interiór (MI) atu haforsa seguransa iha fronteira sira rai-maran nian hodi evita sasan illegál sira hanesan sigaru inklui sasan sira seluk ne’ebe kontinua tama mai iha territóriu nasionál.

(more…)

Kontinua Le'e
Advertisement

Trending