Hatutan.com, (20 November 2025), Dili – Pemerintah Republik Indonesia menyatakan dukungan penuh terhadap pelatihan pengembangan kapasitas pemuda Timor-Leste di sektor metrologi legal guna memperkuat perlindungan konsumen dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap produk yang beredar di pasaran.
Pemerintah Republik Indonesia menyatakan dukungan penuh terhadap pelatihan pengembangan kapasitas pemuda Timor-Leste di sektor metrologi legal. Foto/Juvinal Cabral dos Santos
Melalui Direktorat Metrologi, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (RI), Kamis (20/11/2025), menggelar kegiatan bertajuk “Pelatihan Verifikasi Ulang dan Pendampingan Penyusunan Regulasi Teknis di Bidang Metrologi Legal” yang dilaksanakan di Pusat Kebudayaan Indonesia (PBI) Dili. Program ini merupakan bentuk dukungan teknis Indonesia kepada Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste.
Koordinator Bidang Perekonomian pada Kementerian Perdagangan dan Industri Timor-Leste (MKAE), Jorge Rui de Carvalho Martins, menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan lembaga terkait dalam melakukan sertifikasi, inspeksi, serta pengujian alat ukur secara profesional.
Advertisement
“Selama ini kami sering mendapat pertanyaan mengenai produk pertanian yang belum masuk pasar. Kami butuh dukungan negara lain, salah satunya melalui pelatihan metrologi seperti kalibrasi meteran maupun alat pengukuran lainnya,” ujar Jorge.
Menurut Jorge, dukungan Indonesia bertujuan untuk memastikan petugas inspeksi dan auditor di Timor-Leste memiliki sertifikasi dan akreditasi yang diakui, sehingga dapat melakukan pengujian produk sesuai standar ASEAN dan internasional. Ia mencontohkan bahwa seorang insinyur tidak cukup hanya bergelar sarjana atau magister, tetapi harus terakreditasi untuk melakukan penilaian mutu barang.
“Menjadi anggota ASEAN bukan hanya soal perdagangan, tetapi tentang kesiapan suber daua manusia (SDM). Karena itu, kami bekerja sama dengan Indonesia untuk meningkatkan kualitas tenaga ahli agar mampu melakukan inspeksi dan sertifikasi secara mandiri,” tambahnya.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor-Leste, Okto Dorinus Manik, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari kerja sama ekonomi bilateral antara kedua negara.
Ia menjelaskan bahwa kerja sama metrologi telah dijalankan sejak 2017 dan terus berlanjut melalui skema bantuan teknis Indonesia.
Advertisement
“Pelatihan ini tidak hanya menyangkut metrologi, tetapi juga mendukung sektor lain seperti akuakultur. Kami sudah memulai pelatihan budidaya ikan di Aileu, yang sekaligus membantu mengatasi masalah stunting melalui peningkatan produksi pangan,” jelas Dubes Okto.
Menurutnya, standardisasi alat ukur juga berkaitan erat dengan perlindungan konsumen, seperti memastikan bahan bakar di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) terukur sesuai volume yang dibeli serta penimbangan barang di pasar agar tidak merugikan masyarakat.
“Kita harus memastikan bahwa satu liter yang dibeli masyarakat benar-benar satu liter, dan satu kilogram di pasar benar-benar satu kilogram. Ini penting bagi kepercayaan publik,” ujarnya.
Dubes Okto juga mendorong pemuda Timor-Leste untuk memanfaatkan kesempatan pelatihan yang diberikan Indonesia, karena program ini dirancang untuk membentuk generasi ahli yang mampu menjadi pionir dalam pengembangan sumber daya manusia Timor-Leste.
“Belajar itu tidak harus tegang. Hubungan antara pelatih dari Indonesia dan peserta di sini sudah seperti keluarga. Yang penting ada kemauan, karena ilmu ini nantinya bisa menjadi modal besar bagi masa depan,” tuturnya.
Advertisement
Kegiatan ini turut melibatkan lembaga-lembaga terkait di Timor-Leste seperti AIFAESA dan IQTL, serta melibatkan mahasiswa Universitas Nasional Timor Lorosa’e (UNTL) dalam beberapa program pelatihan.