Ekonomia

TL-RI Tandatangani Kesepakatan Free Trade Zone

Published

on

Hatutan.com, (13 Pebruari 2023), Dili—Perdana Menteri Timor Leste, Taur Matan Ruak, Minggu (12/2/2023), tiba di Jakarta-Indonesia. Kunjungan Taur Matan Ruak, kali ini, dengan beberapa ajenda penting salah santunya adalah menandatangani kesepakatan free trade zone  (zona perdagangan bebas) di perbatasan Timor-Leste dan Indonesia.

Baca Juga : RI-TL Uji Coba Armada DAMRI Rute Kupang-Dili

Pintu masuk Timor-Leste kawasan perbatasan iha Batugade, Bobonaro, Senin (13/2/2023). Foto/Francisco Simões

Adapun ajenda penandatanganan kesepakatan lain dengan pemerintah Indonesia  seperti penandatanganan kesepakatan antar perguruan tinggi, kesepakatan kerja sama dalam bidang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, kesepakatan kerja sama dalam bidang industri dan kesepakatan bersama dalam bidang informasi dan teknologi (IT) untuk memfasilitasi pelatihan kepada komisi pemihan umum (CNE).  

Dilansir dari situs resmi Kementrian Pariwisata, Perdagangan dan Industri bahwa Perdana Meteri Timor Leste, Taur Matan Ruak dan delegasinya sudah tiba di Jakarta dan menginap di  Grand Hyatt Hotel, Jakarta.

Advertisement

Kunjungan kerja Perdana Menteri Taur Matan Ruak didampingi  Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Adlijiza Albertina Magno,  Menteri Pariwisata, Perdagangan dan Industri, José Lucas do Carmo da Silva, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Kebudayaan, Longuinhos dos Santos,  Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi José Agostinho da Silva serta Ketua KPU (CNE), José Belo.

Perdana Menteri Taur Matan Ruak, Senin (13/2/2023), bertemu Presiden  Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, untuk membahas berbagai isu kerja sama bilateral antar dua negara tetangga.

Sebelumnya pada 15 Oktober 2022,  Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengutus Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto dan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat  berkunjung ke Dili, Timor Leste, bertemu Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak di Palacio Governo dengan membawa pesan Jokowi yakni tentang free trade zone.

Tugu di batas Timor Leste. Foto/Francisco Simões

Perdana Menteri Taur Matan Ruak menyatakan sepakat berupaya bersama pemerintah Indonesia untuk merealisasikan zona perdagangan bebas antar dua negara khususnya di wilayah encleve Oecusi, Ambeno.

Zona perdagangan bebas atau  free trade zone memfasilitasi produk dari Indonesia bisa masuk ke Timor Leste dan produk Timor Leste masuk ke Indonesia, pengolahan industri bersama untuk ekspor, pemberdayaan masyarakat di sekitar perbatasan demi peningkatan kesejahteraan bersama dan juga meningkatkan perekonomian di Timor Leste dan warga di Pulau Timor Provinsi NTT.

Kerja sama free trade zone zone tersebut merupakan tindaklanjut pertemuan antara Joko Widodo dengan Presiden Timor Leste José Ramos-Horta, pada 19 Juli 2002 di Istana Kepresidenan Bogor.

Advertisement

Ramos-Horta dan Jokowi berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan melalui produk ekonomi antar Indonesia dengan Timor Leste dengan mengembangkan zona perdagangan bebas.

Melalui kerja sama itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang diawali persiapan struktur-struktur dan payung hukum yaitu G to G dan diimplementasikan melalui B to B di lapangan. Sehingga hal tersebut merupakan momentum yang sangat bagus di depan memungkinkan kerja sama bersinergi yang menguntungkan Indonesia dan Timor Leste.

Sasaran lain yang ingin dicapai adalah mengembangkan perekonomian yang lebih besar melalui distribusi bahan pokok gerakan ekonomi perbatasan mengenai pasar ekspor seperti negara-negara ASEAN, Pasifik, Australia, Eropa, dan negara sasaran lainnya serta berkolaborasi untuk pembangunan Indonesia dan Timor Leste ke depan.

Reporter : Rogério Pereira Cárceres

 

Advertisement

 

Husik Hela Komentariu

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending

Exit mobile version