Hatutan.com, (06 Maret 2022) Dili—Memasuki hari ke-lima (5) kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2022-2027, Minggu (06/03/2022), diwarnai aksi saling lempar antar pendukung partai KHUNTO dan FRETILIN.

Baca Juga: Kampanye Pilpres 2022 dimulai, Gereja Katolik Doakan dan Serukan Kampanye Damai

Salah seorang korban aksi saling lempar antara massa KHUNTO dan FRETILIN di Baucau, 06 Meret 2022. Foto/Istimewa

Aksi saling lempar oleh massa pendukung calon presiden (Capres) Armanda Berta dos Santos yang diusung partai KHUNTO dan massa pendukung Capres Francisco Guterres “Lú-Olo” yang disung FRETILIN bermula dari saling menarikan yel yel KHUNTO dan yel yel FRETILIN.

Menurut saksi mata yang dihubungi Hatutan.com di Baucau Kota Lama, menceritakan bahwa insiden saling lempar antara kedua massa tersebut dikarenakan sejumlah massa partai KHUNTO pendukung Capres Armanda Berta melancarkan hujan batu ke arah massa FRETILIN yang sedang berkerumunan dan mengikuti mini kampanye  di Kota Lama, Baucau.

Dari aksi saling lempar itu mengakibatkan lebih dari tiga  orang pendukung Capres Armanda Berta dos Santos dari partai KHUNTO terluka dan bahkan seorangnya lagi dikeroyok massa pendukung Capres Francisco Guterres “Lú Olo” hingga mengalami luka memar di bagian wajah.

Sumber itu menjelaskan, saat itu massa partai KHUNTO tengah melakukan pawai keliling kota Baucau. Sementara itu, massa partai FRETILIN juga mengadakan mini kampanye di halaman Sekolah Dasar Katolik, Baucau Kota Lama.

Saat massa pendukung partai KHUNTO tiba di ruas jalan rumah dan toko (Ruko) Palapa, Kota Lama, Baucau, langsung melancarkan aksi saling lempar batu antar keduanya (massa KHUNTO dan FRETILIN, red).

“Dari situlah terjadi insiden saling lempar oleh kedua massa pendukung Capres Armanda Berta dos Santos dan Capres Francisco Guterres “Lú-Olo,” katanya.

Beberapa video yang diunggah di media sosial (MedSos) Facebook juga menunjukan bahwa  massa partai KHUNTO yang mendukung Capres Armanda Berta dan massa partai FRETILIN pendukung Cepres Francisco Guterres “Lú Olo” saling lempar di Baucau Kota Lama yang mengakibatkan beberapa rumah warga rusak.

Korban aksi saling lempar antara massa KHUNTO dan FRETILIN di Baucau, 06 Meret 2022. Foto/Istimewa

Informasi yang diperoleh Hatutan.com bahwa aksi saling lempar itu redah seketika saat aparat gabungan kepolisian Timor Leste Munisipiu Baucau melakukan interfensi dan meleraikan massa dari kedua bertikai.

“Awalnya kami takut dan tegang karena hujan batu sampai ke atap rumah. Namun selang beberapa manit aparat kepolisian meleraikan kedua massa bertikai dan situasi saat ini sudah redah dan sangat kondusif,” kata Maria Pereira salah seorang warga Baucau Kota Lama.

Sementara itu, Komandan PNTL Munisipiu Baucau, Superintendente Xefe António de Sá mengatakan, insiden tersebut terjadi karena kedua massa saling provokasi yang mengakibatkan salah seorang simpatisan pendukung partai KHUNTO luka ringan karena dikeroyok massa pendukung FRETILIN.

“Saya sudah memerintahkan kepada para komandan PNTL di wilayah Baucau untuk melakukan investigasi dan mengidentifikasi para pelaku yang terlibat dalam aksi saling lempar tersebut,” tandas António de Sá.  

Militan FRETILIN Hadang CNRT

Di tempat yang berbeda di Munisipiu Manufahi dilaporkan bahwa sejumblah  massa pimpinan kedar FRETILIN Munisipiu Manufahi, Adriano Corte-Real menghadang massa pendukung Capres José Ramos Horta yang diusung partai CNRT pimpinan Xanana Gusmão.

Baca Juga: Xanana Pastikan Kemenangan Horta di Putaran Pertama Pilpres 2022

Dalam video berdurasi kurang-lebih tiga atau empat detik yang diunggah di Facebook menunjukan bahwa Adriano Corte-Real, sang veteran Munisipiu Manufahi dengan sejumlah pemuda menghadang massa pendukung Capres Ramos Horta untuk kembali dan dilarang keras berkampanye atau pawai keliling wilayah Manufahi dan sekitarnya.

Adriano Corte-Real yang sepertinya dalam kondisi mabuk dan sedang memegang secangkir beer itu dengan tegas mengusir massa pendukung Capres Ramos Horta yang mambawa atribut partai CNRT dan bahkan mengancam massa segera keluar dari wilayah Manufahi  karena ia berangapan Manufahi adalah basis FRETILIN yang tidak menerima kehadiran partai CNRT.

Adriano Corte-Real juga dengan emosi mendorong sebuah motor Beat jatuh tersungkur ke tanah dan mengancam bahwa jika memaksa kampanye CNRT di Manufahi maka akan terjadi hal yang lebih buruk.   

Hingga berita ini diturunkan, belum mendapat konfirmasi dari aparat keamanan Munisipiu Manufahi juga belum melakukan konfirmasi langsung dengan Adriano Corte-Real.

Reporter: Rogerio Carcéres