Connect with us
Pakote Ahi

Ekonomia

Proyek Bandara Internasional Timor-Leste Senilai Rp 1,1 Triliun Masih Belum Terealisasi

Published

on

Hatutan.com, (31 Agustus 2023), Dili—Proyek pengembangan Bandar Udara Internasional Presiden Nicolau dos Reis Lobato, Dili, Timor-Leste, masih belum terealisasi, karena terkendala dengan kebijakan baru pemerintahan Xanana Gusmão.

Baca Juga: Waskita Garap Proyek Bandara Udara Timor Leste Senilai 72 Juta Dolar AS

Kondisi Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato, Timor-Leste saat diguyur hujan pada 15 November 2021. Foto/dok.Hatutan.com.

Proyek perluasan bandar udara Timor-Leste menelan anggaran sebesar US$ 72,6 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun. Dana tersebut bersumber dari Bank Pembangunan Asia (ADB), sementara pengerjaannya dilakukan oleh salah satu badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia, PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Penandatanganan kontrak proyek tersebut telah dilakukan pemerintah Timor-Leste lalu, yang dipimpin Perdana Menteri Taur Matan Ruak, melalui Menteri Perhubungan dan Komunikasi José Agustinho da Silva dengan pihak PT Waskita Karya (Persero) Tbk, pada  29 Mei 2023.

Advertisement

Pekerjaan proyek ini meliputi perpanjangan runway atau landasan pacu sepanjang 2.100 meter, termasuk pembangunan Runway End Safety Area (RESA) minimal 90 meter di setiap sisi. Selain itu, juga dibangun jalur taksi (taxiway), apron dan Air Traffic Control Tower (ATCT).

Hatutan.com baru-baru ini menemui Menteri Perhubungan dan Komunikasi baru dalam pemerintahan ke-9,  Miguel Manitelu Marques di Gedung Pemerintahan, Dili. Ia tidak memberi tanggapan lebih jauh tentang proyek tersebut yang tak kunjung terealisasi hingga saat ini.

“Semua itu masih ada hubungan dengan penegasan yang disampaikan Perdana Menteri Xanana Gusmão dalam pidatonya saat pelantikan anggota pemerintah ke-9 kala itu,” ungkap Menteri Miguel Manitelu.  

Seperti diketahui, Perdana Menteri Xanana Gusmão saat itu dalam pidato pelantikan pemerintahannya mengarisbawahi sejumlah hal, antara lain bahwa pemerintahan yang dipimpinnya akan melakukan peninjauan ulang atas semua proyek yang telah ditandatangani oleh pemerintahan sebelumnya di bawah pimpinan Taur Matan Ruak.

Lao Hamutuk Minta Pemerintah Segera Lanjutkan Proyek Bandara Timor-Leste

Advertisement

Kepada Hatutan.com di ruang kerjanya di Dili, Selasa (29/08/2023), peneliti dari lembaga nonpemerintah Lao Hamutuk Mariano Fereira mengatakan, proyek tersebut adalah salah satu yang terbesar, karena nilainya mencapai US$ 72,6 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun. Oleh kerena itu,  pemerintahan Xanana Gusmão dapat melanjutkan proyek tersebut.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan pemerintah Timor Leste melalui Menteri Perhubungan no Telekomunikasi, José Agostinho da Silva, menandatangani kontrak kerja proyek perluasan bandara udara internasional presiden Nicolau dos Reis Lobato, Dili, Senin (29/5/2023). Foto/Dok. Hatutan.com 

“Kami belum melakukan penelitian terkait belum terealisasinya proyek tersebut. Tetapi dugaan saya, mungkin saja penandatanganan proyek itu tidak tepat. Karena, proyek itu disepakati oleh Menteri Perhubungan dan Komunikasi José Agustinho da Silva dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada akhir masa pemerintahan ke-8 pimpinan Taur Matan Ruak,” ungkap Mariano Fereira.

Menurutnya, karena penandatanganan proyek perluasan Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato itu dilakukan pada akhir masa pemerintahan ke-8, maka pemerintahan baru di bawah pimpinan Xanana Gusmão juga perlu melakukan peninjauan dan mencari tahu semua  proses terkait mega proyek tersebut.

Tergantung Pemerintah baru Timor-Leste

Dalam kesempatan berbeda, Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor-Leste, Okto Dorinus Manik mengatakan, saat ini pihak PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku BUMN Indonesia hanya menunggu kebijakan pemerintah baru terkait pengerjaan proyek peluasan bandara tersebut.

Terkait masalah hukum yang melilit PT Waskita Karya (Persero) Tbk di Indonesia, Dubes Okto Darinus Manik menegaskan bahwa  sampai saat ini perusahaan BUMN itu masih aman-aman saja dan tidak ada masalah keuangan. Hal ini dikarenakan semua BUMN Indonesia setiap tahunnya mendapat suntikan dana dari pemerintah. 

Advertisement

“Terkait proyek perluasan bandara Timor-Leste yang dikerjakan Waskita Karya, pihak pemerintah Indonesia sudah memberi jaminan bahwa Waskita Karya akan menyelesaikan proyek ini dengan baik. Oleh karena itu, dari pemerintah Indonesia nggak ada masalah. Cuma mungkin tunggu dari sini (Timor) mungkin ada yang perlu ditinjau ulang, ” kata Dubes Okto Darinus Manik.

“Kalau pemerintah Timor-Leste menyatakan segera kerjakan, kita sih siap dan langsung kerjakan,” ujarnya.

Reporter : Rogério Pereira Cárceres/Lazaro Pereira Quefi

Advertisement
Kontinua Le'e
Advertisement
Hakarak Hato'o Komentariu?

Husik Hela Komentariu

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ekonomia

ENERPROCO Vs Timor Gap, Prontu Ona bá Tribunál Arbitrajen iha Singapura

Published

on

Hatutan.com, (14 Maiu 2024), Díli—Kompañia konsultór  internasionál ENERPROCO  rejistu ona kazu disputa kontratuál hasoru empreza estatál Timor nian, Timor Gap tanba sira konsidera jestór atuál Timor Gap hapara sira-nia kontratu la tuir prosedimentu kontratuál inklui seidauk halo pagamentu bá sira tuir fatura ka invoices lima (5) ne’ebé mak sira submete ona bá Timor Gap.

(more…)

Kontinua Le'e

Ekonomia

Pilar Ekonomia Sei Fraku iha Timor-Leste Nia Adezaun bá ASEAN

Published

on

Hatutan.com, (13 Maiu 2024), Díli-Pilar ekonomia Timor-Leste nian sei fraku tebetebes iha prosesu adezaun Timor-Leste nian bá membru permanente  ASEAN (Association of Southeast Asian Nation).

(more…)

Kontinua Le'e

Ekonomia

BCTL Halo Estudu bá Impaktu Utiliza Moeda Dollar Amérika

Published

on

Hatutan.com, (10 Maiu 2024), Díli—Daudaun ne’e Banku Sentral Timor-Leste (BCTL, sigla portugés) ho Fundu Monetáriu Internasionál (IMF, sigla ingles) halo hela estudu kona-bá impaktu pozitivu no negativu husi utilizasaun dollar Amérika iha Timor-Leste. 

(more…)

Kontinua Le'e
Advertisement

Trending