Connect with us
Pakote Ahi

Nasionál

NU dan Muhammadiyah Raih Zayed Award for Human Fraternity 2024, Wapres RI Ma’ruf Amin Sampaikan Terimakasih Kepada Ramos-Horta

Published

on

Hatutan.com, (07 Februari 2024), Dili-Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin sampaikan terimakasih kepada Presiden Timor Leste, José Ramos-Horta yang telah mengusulkan organisasi massa keagamaan; Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah (MU) untuk mendapatkan  Zayed Award for Human Fraternity 2024 atas kiprahnya dalam membangun toleransi.

Baca Juga: Sekum Muhammadiyah Mengapresiasi Usulan Ramos Horta Untuk Menerima Nobel Perdamaian 2022

Presiden Timor Leste, José Ramos-Horta bersama Menteri Toleransi dalam Hidup Berdampingan UEA Sheikh Mubarak Al Nahyan serta Wapres RI, K.H Ma’ruf Amin. Foto/Istimewa

Setibanya di tanah air setelah lawatan ke beberapa negara di Eropa, Rabu (07/02/2024),  José Ramos-Horta  mengatakan dia yang mengusulkan kepada juri Zayed Award for Human Fraternity 2024, dua oraganisasi masa keagamaan Indonesia yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah (MU) untuk meraih Zayed Award for Human Fraternity 2024. Dengan demikian, pada 05 Februari 2024, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah (MU) secara resmi dinobatkan raih Zayed Award for Human Fraternity 2024.

“Wapres RI, K.H. Ma’ruf Amin  dan beberapa ulama terkemuka di Indonesia merasa bangga dan mengapresiasi kepada saya atas usulan saya ini,”  ujar Ramos-Horta kepada wartawan di ruang VIP Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato, Dili.

Advertisement

Dua tahun yang lalu, Peraih Hadiah Nobel Perdamaian 1996 ini juga mengusulkan pencalonan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah (MU) untuk meraih hadiah nobel perdamaian namun usulan itu belum mendapat respon positif dari juri Hadiah Nobel Perdamian di Oslo-Norwegia.

 Dikutip dari siaran pers Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H Ma’ruf Amin bahwa Indonesia sebagai negara yang majemuk diakui praktik toleransi dan moderasinya di mata dunia.

Pengakuan tersebut salah satunya datang dari Presiden Timor Leste, José Ramos-Horta yang mengusulkan agar organisasi massa keagamaan, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk mendapatkan nobel atas kiprahnya dalam membangun toleransi.

“Bahkan tadi dalam sambutan Presiden Timor Leste, José Ramos-Horta, itu mengusulkan supaya dua organisasi ini diberikan hadiah nobel karena perannya besar dalam rangka membangun toleransi. Model toleransi dari Indonesia memang sekarang sudah menjadi contoh bagi dunia,” papar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam keterangan persnya, Minggu (04/02/2024).

Lebih lanjut Wapres RI itu menyampaikan, usulan tersebut tidak diambil dengan ringan. Namun, karena Indonesia benar-benar telah dilihat eksistensinya di mata dunia dalam menjaga persatuan negaranya melalui azas toleransi. Dimana, hal ini salah satunya terlihat dari kiprah NU dan Muhammadiyah di masyarakat Indonesia.

Advertisement

“Indonesia dengan penduduk yang sangat besar dengan keragaman dan kita bisa membangun toleransi di antara bangsa kita menjadi bangsa yang kita jaga keutuhannya persatuannya,” papar Wapres Ma’ruf Amin.

Wapres RI itu pun mengucapkan terima kasih atas pengakuan dan apresiasi yang diberikan pihak dunia kepada Indonesia dalam konsistensinya menjaga persatuan dan persaudaraan.

Pada kesempatan terpisah pagi harinya, saat memberi sambutan di acara Human Fraternity Majlis di Abrahamic Family House, Presiden Timor Leste, José Ramos-Horta menyampaikan selamat kepada NU dan Muhammadiyah atas pekerjaan luar biasa yang dilakukan untuk turut menciptakan toleransi dan stabilitas di Indonesia yang merupakan negara muslim terbesar di dunia.

“Saya menominasikan nobel dan penghargaaan perdamaian UNESCO untuk Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Semoga bisa diraih,” tutur Ramos-Horta.

Zayed Award for Human Fraternity adalah penghargaan global tahunan independen yang diberikan oleh Komite Tinggi Persaudaraan Manusia.

Advertisement

Penghargaan ini diberikan setiap tanggal 04 Februari, bertepatan dengan Hari Persaudaraan Manusia Internasional. Penghargaan ini diberikan kepada individu, organisasi atau entitas di seluruh dunia, yang secara langsung memberikan contoh dan berkolaborasi tanpa kenal lelah dengan siapa pun untuk menjembatani kesenjangan hubungan antarmanusia yang nyata. Penerima anugrah ini mendapat hadiah sebesar US$1 juta.

Penghargaan ini mulai diberikan pada tahun 2019 untuk menandai pertemuan bersejarah antara kepala Gereja Katolik, Paus Fransiskus, dan Imam Besar Al-Azhar, Profesor Ahmed Al-Tayeb, di Abu Dhabi, di mana kedua tokoh besar tersebut menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia. Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Tayeb adalah penerima kehormatan pertama Zayed Award for Human Fraternity.

Nama penghargaan diambil dari nama Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, mendiang penguasa Abu Dhabi dan pendiri Uni Emirat Arab, yang nilai-nilai kerendahan hati, kemanusiaan, dan rasa hormatnya melambangkan cita-cita abadi yang ingin dirayakan lewat penghargaan ini. 

Reporter: Vito Salvadór

 

Advertisement

Kontinua Le'e
Advertisement
Hakarak Hato'o Komentariu?

Husik Hela Komentariu

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Nasionál

Pozisaun Igreja Katólika: Natureza Loloos Hosi Matrimónio Maka Mane ho Feto Moris Hamutuk

Published

on

Hatutan.com, (26 Jullu 2024), Díli—Igreja Katólika Timor-Leste liu hosi Conferência Episcopal Timorense (CET), hatuur pozisaun kona-bá tuir roman Sagrada Eskritura katak, mane ho feto moris hamutuk nu’udár natureza loloos hosi Sakramentu Matrimónio.

(more…)

Kontinua Le'e

Nasionál

FMDC-UN WOMEN Entrega Matadalan Reportajen Sensível Jéneru bá CI

Published

on

Hatutan.com, (25 Jullu 2024), Dilí—Fundasaun Médis Development Center (FMDC), UN Women estabelese kooperasaun ho Conselho Imprensa (CI) hodi entrega matadalan reportajen sensível bá jéneru, nune’e bele promove média no eleva kapasidade jornalista sira oinsá bele halo reportajen ho di’ak bá asuntu igualdade jéneru iha Timor-Leste.

(more…)

Kontinua Le'e

Nasionál

Governu Tenke Haforsa Seguransa iha Fronteira Hodi Kombate Movimentu illegál

Published

on

Hatutan.com, (25 Jullu 2024), Díli— Forum Organizasaun Naun Governamentál Timor-Leste (FONGTIL) husu bá Governu liu hosi Ministériu Interiór (MI) atu haforsa seguransa iha fronteira sira rai-maran nian hodi evita sasan illegál sira hanesan sigaru inklui sasan sira seluk ne’ebe kontinua tama mai iha territóriu nasionál.

(more…)

Kontinua Le'e
Advertisement

Trending