Hatutan.com, (09 Oktober 2023), Dili—Perdana Menteri Timor-Leste, Xanana Gusmão dan 24 delegasi dari negara-negara pulau dan kepulauan di dunia diundang untuk berpartisipasi dalan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) yang akan digelar di Nusa Dua, Bali-Indonesia.
Baca Juga: Xanana Akhirnya Ungkap Alasan Timor-Leste Gabung ASEAN
Perdana Menteri Xanana Gusmão menyapa penduduk Atabae dalam kunjungan kerjanya ke Distrik Bobonaro, baru-baru ini. Foto/Media PM
Archipelagic and Island States (AIS) Forum menggelar AIS Startup Blue Business Summit untuk mendorong inovasi, kolaborasi, dan peluang memajukan sektor ekonomi biru. Kegiatan ini sebagai salah satu side event dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AIS Forum yang digelar pada 10-11 Oktober 2023.
Perdana Menteri Xanana Gusmão berserta rombongan dijadwalkan akan berangkat dari Timor-Leste pada 10 Oktober 2023 melalui Bandar Internasional Presiden Nicolu Lobato, Dili.
Siaran pers yang dilansir dari Tim Komunikasi dan Media KTT AIS Forum 2023 terkait rangkaian AIS Startup Blue Business Summit berlangsung pada 6 – 11 Oktober 2023 dengan beberapa sesinya digelar di beberapa tempat di Nusa Dua, Bali.
Fokus pertemuan adalah pembahasan mengenai pentingnya pengembangan ekonomi biru dalam menghadapi tantangan global sebagai perwujudan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Deveopment Goals (SDGs).
Terdapat beberapa rangkaian kegiatan dari AIS Startup Blue Business Summit, yakni Acceleration Lab, Plenary Session, AIS Blue Innovation Solution: Blue Solutions Aisle, serta Country Pavilion and Expo AIS. Accelerator Lab yang menjadi awal dari rangkaian kegiatan telah berlangsung sejak 6 Oktober 2023 di Nusa Dua, Badung, Bali.
Kepala Sekretariat AIS Forum Riny Modaso, Sabtu (7/10/2023) di Jakarta menjelaskan bahwa AIS Startup Blue Business Summit menjadi medium untuk mengembangkan para pelaku usaha ekonomi biru untuk kemudan menghubungkannya kepada pemangku kepentingan terkait kelautan, inovasi teknologi kelautan, dengan bisnis, pengusaha, maupun investor potensial lainnya.
Xanana Gusmão berkunjung ke salah satu asrama susteran di Bobonaro. Foto/Media PM
Tujuannya adalah mendukung pertukaran pengetahuan, kolaborasi, serta investasi di sektor ekonomi biru di negara-negara AIS.
“AIS Startup Blue Business Summit memberikan peluang besar bagi para inovator, peneliti dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjelajahi peran mereka dalam memanfaatkan potensi ekonomi biru. Dengan berinvestasi dalam solusi inovatif, negara-negara AIS dapat melindungi ekosistem mereka yang rentan, mengurangi dampak perubahan iklim, dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan untuk komunitas mereka,” ujar Riny.
Riny mengungkapkan, para startup yang terpilih dari negara AIS akan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dihadiri oleh lebih dari 200 peserta setiap hari. Mereka terdiri dari perwakilan bisnis, peneliti, investor, pemerintah dan non-pemerintah dari berbagai negara.
“Kami berharap summit ini akan menjadi tonggak penting dalam upaya kita untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan memastikan kelangsungan sumber daya laut yang berlimpah di negara-negara partisipan AIS Forum,” katanya.
Harapannya, summit ini dapat menjadi program yang bersifat kontinyu, dengan tujuan sektor ekonomi biru di negara-negara AIS Forum akan semakin berkembang dan dapat menjadi alternatif penunjang kesejahteraan masyarakat negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia.
Tentang AIS Forum
Archipelagic and Island States (AIS) Forum adalah sebuah wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan sedunia yang bertujuan memperkuat kolaborasi untuk mengatasi permasalahan global dengan empat area utama, yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang baik.
KTT AIS Forum diadakan untuk menguatkan peran AIS Forum sebagai pusat solusi cerdas dan inovatif, serta sebagai platform gotong royong dalam mendorong agenda masa depan tata kelola laut global.
Reporter : Rogério Pereira Cárceres